Selasa, 05 April 2016

Belajar Semangat hidup, dari Pria China Tak Berlengan

Dalam realita kehidupan sosial, kondisi cacat fisik seseoramg akan mempengaruhi kepercayaan diri seseorang ketika bergaul baik dengan lingkungan masyarakat, lingkungan kerja, ataupun lingkungan pendidikan.

Hal tersebut sering kali menyebabkan si penderita cacat fisik menjadi orang yang cenderung pendiam, pemalu, bahkan menjauhkan diri dari pergaulan masyarakat luas.

Namun tidak semua dari mereka bersikap demikian, karena dengan kesadaran dan semangat yang tinggi maka para penderita cacat fisik tersebut akan terus berusaha untuk tetap mampu menjalankan aktifitas dalam kehidupan sehari-harinya.

Hu Xialu dari kota Gushan Yongkang Provinsi Zhejiang, China ini mengalami cacat fisik tidak mempunyai lengan sejak usia delapan tahun akibat sengatan listrik yang parah. Meski cacat, Hu Xialu, tidak pernah mengeluh, dia dengan semangat untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik.




Semenjak Sekolah dasar Hu, selalu berupaya dan selalu mendapatkan nilai bagus sampai akhirnya pada tahun 2009 Hu, menyelesaikan pendidikan tingginya dengan nilai sangat memuaskan. Tetapi malang baginya Beijing Bisnis Profesional Institute tidak menerimanya meski dengan nilai tertinggi, kondisi fisik tubuhnya mmenjadi alasan sekolah menolaknya.

Hu makan pakai kaki

Mengetahui hal itu, Hu memutuskan untuk menjalankan bisnis sendiri, dan ia mulai mengelola toko kecil dengan ukuran 30 meter persegi di desanya. Dia sekarang menangani hampir semua usahanya sendiri kecuali untuk jasa pengiriman, ibunya yang membantu.



Hu membantu ibunya di toko.

Hu mengatakan ia merasa bahagia mampu hidup mandiri, dan berharap membayar semua orang yang membantunya.



Sebuah foto yang diambil pada tahun 2005 saat Hu masih SMA, dia mengerjakan pekerjaan sekolah sendiri, sementara teman-teman sekelasnya asyikbermain-main.

"Saya tidak mempunyai lengan, tetapi masih memiliki kaki untuk berdiri. Tidak peduli sebesar apa kesulitan yang kita temui dalam hidup, kita jangan menyerah," kata Hu.



Hu bermain komputer menggunakan kakinya.

Hu berencana, suatu saat sudah mendapatkan uang yang cukup, ia akan membuka sebuah supermarket yang menjual berbagai jenis produk.

Dan untuk memasuki Tahun Baru  tahun 2015 ia mempunyai resolusi, untuk menemukan seorang wanita yang baik bahwa ia bisa menghabiskan sisa hidupnya dengan.